Tugas 3 Softkill Semester 4
Nama : Hady
Npm : 49210031
Kelas : 2da03
1. Jenis-jenis Perencanaan dalam organisasi Wirausaha?
Jawab:
2. Pendekatan dalam Perencanaan organisasi wirausaha?
Jawab :
Jawab :
6. Bagaimana tentang pengembangan organisasi wirausaha?
Jawab :
Jawab :
Jawab :
9. Cara-cara mempertahankan standar etika bisnis dalam wirausaha?
Jawab :
10. Macam-macam tanggung jawab perusahaan terhadap wirausaha?
Jawab :
Sumber :
Nama : Hady
Npm : 49210031
Kelas : 2da03
1. Jenis-jenis Perencanaan dalam organisasi Wirausaha?
Jawab:
1.
Perencanaan Strategis
Adalah
perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara
keseluruhansehingga wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total
dan memutuskanapa yang hendak dilakukan
dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi.Perencanaan jangka
panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yangdilakukan oleh
organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
Definisi
Strategi
Strategi sebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk
mencapai tujuanorganisasional jangka panjang, sehingga strategi merupakan hasil
akhir dari perencanaanstrategis
Manajemen
Strategis
Manajemen
strategis merupakan proses yang menjamin bahwa proses dan manfaatorganisasi dari penggunaan strategi
organisasional yang tepat. Strategi yang tepat adalahstrategi yang
sesuai untuk kebutuhan organisasi pada saat tertentu.Empat langkah proses dalam manajemen strategis :
1. Perumusan strategi
2. Implementasi strategi
3. Pengukuran hasil strategi
4. Evaluasi
2.Perencanaan Taktis
1. Perumusan strategi
2. Implementasi strategi
3. Pengukuran hasil strategi
4. Evaluasi
2.Perencanaan Taktis
Perencanaan jangka pendek menekankan pada operasi berbagai bagian
organisasi yangsedang
berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu antara satu tahun atau kurang. Tipe Perencanaan :
1. Manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek dengan keahlian operasiharian menyebabkan menjadi perencana terbaik pada jangka pendek
2. Manajer tingkat menengah membuat perencana jangka yang agak panjang
3. Manajer puncak membuat perencanaan jangka panjang yang mempunyai pengertianyang baik mengenai situasi organisasional keseluruhanLangkah-Langkah dalam Proses Perencanaan :
1. Menyatakan tujuan organisasi yang jelas untuk dimulai suatu perencanaan
2. Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan
1. Manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek dengan keahlian operasiharian menyebabkan menjadi perencana terbaik pada jangka pendek
2. Manajer tingkat menengah membuat perencana jangka yang agak panjang
3. Manajer puncak membuat perencanaan jangka panjang yang mempunyai pengertianyang baik mengenai situasi organisasional keseluruhanLangkah-Langkah dalam Proses Perencanaan :
1. Menyatakan tujuan organisasi yang jelas untuk dimulai suatu perencanaan
2. Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan
3. Mengembangkan
premis/asumsi yang menjadi dasar alternatif kelayakan penggunaansetiap
alternatif
4. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
5. Pengembangan rencana berdasarkan alternatif yang dipilih dimana rencana jangkapanjang dan jangka pendek mulai dirumuskan
6. Memfungsikan rencana-rencana ke dalam tindakan-tindakan yang memberi organisasidengan pengarahan aktivitas jangka pendek dan jangka panjang
4. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
5. Pengembangan rencana berdasarkan alternatif yang dipilih dimana rencana jangkapanjang dan jangka pendek mulai dirumuskan
6. Memfungsikan rencana-rencana ke dalam tindakan-tindakan yang memberi organisasidengan pengarahan aktivitas jangka pendek dan jangka panjang
Jawab :
1.
Pendekatan Probabilitas Tinggi
Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi ditujukan langsung
untukmenjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima dan juga tujuan
organisasional dapatdiukurKeuntungan pendekatan probabilitas tinggi :
1. Menghasilkan rencana yang tepat
2. Perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk mendapatkantingkat keberhasilan yang diinginkanKerugian pendekatan probabilitas tinggi : tidak mendorong rencana yg kreatif Pendekatan MaksimisasiPerencana menggunakan pendekatan maksimisasi yang secara konstan menggunakanteknik kuantitatif dengan menggunakan model matematis.Melalui penggunaan model matematis, perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk:
1. Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasitertentu
2. Memaksimumkan prestasi yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia
3. Mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang terbaikKeuntungan Pendekatan Maksimisasi :Secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial dari organisasidan menggunakan teknik kuantitatif untuk mengembangkan rencana-rencana.Kerugian Pendekatan maksimisasi :
1. Menghasilkan rencana yang tepat
2. Perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk mendapatkantingkat keberhasilan yang diinginkanKerugian pendekatan probabilitas tinggi : tidak mendorong rencana yg kreatif Pendekatan MaksimisasiPerencana menggunakan pendekatan maksimisasi yang secara konstan menggunakanteknik kuantitatif dengan menggunakan model matematis.Melalui penggunaan model matematis, perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk:
1. Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasitertentu
2. Memaksimumkan prestasi yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia
3. Mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang terbaikKeuntungan Pendekatan Maksimisasi :Secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial dari organisasidan menggunakan teknik kuantitatif untuk mengembangkan rencana-rencana.Kerugian Pendekatan maksimisasi :
Memperlakukan seluruh komponen organisasi dapat dikualifikasikan dan
diprediksiwalau
beberapa aspek organisasi tidak dapat diprediksi dan dikuantifikasikan
(perilakumanusia).
2.
Pendekatan Adaptasi
Pendekatan
Adaptasi menekankan pada perencanaan yang efektif dipusatkan untukmembantu
organisasi menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal.Perencana yang menggunakan Pendekatan Adaptasi :
1. Melihat perubahan organisasional yang tidak dapat dihindari
2. Antisipasi pada perubahan masa depan
3. Menentukan dan menganalisa organisasional bagaimana memodifikasi organisasiketika untuk berubahKeuntungan Pendekatan Adaptasi :Berfokus pada lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk memprediksiperubahan organisasional.Kerugian Pendekatan Adaptasi :Penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga analisa dan perubahan yangdihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan
1. Melihat perubahan organisasional yang tidak dapat dihindari
2. Antisipasi pada perubahan masa depan
3. Menentukan dan menganalisa organisasional bagaimana memodifikasi organisasiketika untuk berubahKeuntungan Pendekatan Adaptasi :Berfokus pada lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk memprediksiperubahan organisasional.Kerugian Pendekatan Adaptasi :Penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga analisa dan perubahan yangdihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan
3. Alat-alat Perencanaan dalam organisasi wirausaha/wiraswasta?
Jawab :
Peramalan
(Forecasting)
Peramalan
adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akanmempengaruhi operasi organisasi
Metode
Analisa Runtun Waktu (Time Series Analysis Method)
Memprediksi
penjualan dimasa datang dengan menganalisa hubungan historis antara waktudan penjualan yang biasa disajikan dalam bentuk
grafik
Penjadwalan
(Scheduling)
Merupakan proses perumusan daftar aktivitas mendetail yang harus
dilaksanakan untukmencapai
tujuan organisasi. Daftar aktivitas merupakan bagian integral dari rencanaorganisasionalDua macam penjadwalan :
-Peta Gant (Gant Chart) yang merupakan diagram balok dengan waktu
horizontal dansumber daya
vertikal
-PERT
(Program Evaluation and Review Technique) merupakan aktivitas proyek
yangmenunjukkan estimasi waktu yang diperlukan.
4. Teori Organisasi wirausaha?
Jawab :
a. Neo
Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan
dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan.
b.
Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi
oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory)-nya
Walras. Menurut beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan
keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang
sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara
yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi
tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya mencoba
membuat interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang yang statis atau
bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“. Schumpeter
berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi
yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur
eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa
inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku
ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan.
c. Austrian
School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi
sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang
terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur
yang bersiang. Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan
yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan
Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses
tersebut kadang mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu
berusaha memperbaiki kesalahannya.
d. Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya
Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural.
Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan
oleh Om Kirzer Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang
entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This insight is simply that for any
entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary to
recognize one’s own creativity“.Sebenarnya masih banyak sih
“petuah-petuah” beliau ini, terutama dikaitkan dengan teori-teori ekonomi
sebelumnya, termasuk tanggapannya terhadap teori keseimbangan dari neo klasik.
Tapi cukup sudahlah, toh mata kuliah entrepreneurship tidak akan terlalu berat
di teori kok. Nanti mahasiswa pada protes lagi, “Pak kok belajar teori mulu
nih, kapan kita bisa berlatih menjadi seorang entrepreneur nih!!”. Makanya di
kelas kita lebih banyak berlatih bagaimana membuat proposal bisnis serta
berlatih kreaivitas dan inovasi melalui penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (disain brosur, e-marketing, teknik presentasi, dll). Lagian,
teori-teori di atas lebih banyak dikaitkan dengan teori ekonomi.
e. Teori
Entrepreneur dari perspektif individu
Beberapa di antaranya adalah
(1) life path change,
(2) Goal Directed Behaviour, dan
(3)Outcome expectancy.
5. Departementalisasi rentang manajemen?
Jawab :
(1) life path change,
(2) Goal Directed Behaviour, dan
(3)Outcome expectancy.
5. Departementalisasi rentang manajemen?
Jawab :
Departementalisasi
adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa
bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks
Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang
terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit
juga kurang baik.
6. Bagaimana tentang pengembangan organisasi wirausaha?
Jawab :
a. Strategi untuk mengubah nilai-nilai
daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat
beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
b. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
c. PO merupakan suatu proses yang
meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara
terus-menerus oleh suatu organisasi.
d. PO merupakan suatu pendekatan
situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
e. PO lebih menekankan pada system
sebagai sasaran perubahan.
f. PO meliputi perubahan yang sengaja
direncanakan
7. Norma dan etika bisnis dalam kewirausahaan?
Jawab :
Menurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi
2:
· Etika
sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan sejauh
sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
· Etika sebagai refleksi:
pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnyatentang apa
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal ini adalah
menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
· Secara
makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara
keseluruhan.
· Secara
meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
· Secara mikro: etika
bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan bisnis.
Menurut
Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut
Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering
digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan
suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
pemilik kepentingan.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu
perusahaan.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting
yang dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga
tingkatan norma etika, yaitu :
1. Hukum, berlaku
bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan
tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
2. Kebijakan dan
prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi
dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan
kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
3. Moral sikap
mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak
diatur oleh aturan formal.
8. Prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis?
8. Prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis?
Jawab :
1. Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan
a. Prinsip tanggung jawab
·
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.
·
Tanggungjawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang
lain.
b. Prinsip keadilan (first come first serviced)
c. Prinsip otonomi
(kebebasan
sepenuhnya dlm menjalankan profesinya)
·
Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmenprofesi
·
Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum
d. Prinsip integritas moral
Komitmen
pribadi utk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan
orang lain dan masyarakat.
2.
Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis
a.
Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus
terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
b.
Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus
hati, berani dan penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat
jahat dan saling percaya.
c.
Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,
jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik
dengan dalih ketidakrelaan.
d.
Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara,
jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang
tidak pantas dan konflik kepentingan.
e.
Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk
mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan
individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas
atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan
orang lain.
f.
Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,
tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan
orang lain.
g.
Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan
santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
h.
Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh
kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
i.
Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang
tinggi.
j.
Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung
jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
9. Cara-cara mempertahankan standar etika bisnis dalam wirausaha?
Jawab :
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang
mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2. Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah
laku, jangan hanya aturan
8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat
dan diawali dari atasan
9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua
arah
Komunikasi dua arah sangat penting untuk
menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi
untuk perbaikan perusahaan.
10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar
etika
Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan
balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.
10. Macam-macam tanggung jawab perusahaan terhadap wirausaha?
Jawab :
Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual,
dalam hal ini tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani komitmen
individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan
harus memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada
tanggung jawab kepada karyawan, dengan cara:
· Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
· Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun
negatif
· Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
· Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan
yang sebenarnya
· Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
· Memberikan
kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi
dua kategori, yaitu:
· Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
· Memberikan harga produk yang wajar dan adil
Selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak
pelanggan, yaitu:
· Hak untuk mendapatkan produk yang aman
· Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
· Hak untuk didengar
· Hak untuk
memilih apa yang akan dibeli
4. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung
jawab berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan
memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat
mungkin.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan
kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada
di sekitar lokasi perusahaan.
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/97295376/Tugas-4-Perencanaan-Wirausaha
http://stock-engineering.blogspot.com/2010/12/etika-dan-norma-norma-kewirausahaan.html
http://wahyubintoro.blogspot.com/2010/12/pengorganisasian-dan-departementalisasi.html
http://stock-engineering.blogspot.com/2010/12/etika-dan-norma-norma-kewirausahaan.html
http://wahyubintoro.blogspot.com/2010/12/pengorganisasian-dan-departementalisasi.html
No comments:
Post a Comment